Cristopher Farrel Millenio Kusuma, pelajar SMAN 8 Yogyakarta, mendapat undangan dari perusahaan kelas dunia Google.
Penelitiannya tentang “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data” menarik perhatian Google untuk mempresentasikan gagasannya tersebut di Mountain View, California.
Penelitian tersebut menggunakan metode saraf tiruan untuk mencari pola pada data.
Farrel adalah satu-satunya Siswa SMA di Indonesia yang proposal karyanya lolos dan diundang oleh Google.
Menariknya, penelitian tersebut sudah 11 kali ditolak di sejumlah ajang kompetisi di Indonesia sejak tahun 2016, hingga akhirnya Farrel iseng-iseng mengajukan karyanya itu ke Google.
Tak disangka, pihak Google terarik dengan penelitan tersebut hingga Farrel diundang melalui email untuk mempresentasikannya.
Dari situ, Farrel mengaku mendapat banyak pelajaran. Salah satunya adalah tentang kegigihan dan pantang menyerah.
Menurutnya, menyerah adalah kesalahan terbesar dalam hidup. “Pantang menyerah adalah anugerah terindah dalam hidup,” kata dia.
Ia pun mengaku mendapatkan pengalaman luar biasa selama di markas Google di California.
Di luar negeri, tuturnya, orang saling bertukar ide dan mereka tidak takut jika ide mereka diambil.
“Untuk apa memiliki ilmu yang banyak tapi saat kita mati tidak berguna untuk dunia ini. Lebih baik ilmunya diberikan kepada orang lain,” tuturnya menirukan pesan pada saat diskusi di California.
“Maka saya ingin berbagi ilmu yang saya dapatkan akan saya bagikan ke orang lain,” Imbuhnya.
Pesan Bijak : Jangan Pernah Menyerah Pada Satu Ataupun Banyak Kegagalan. Tetap Berusaha dan Belajar, Karena Akhirnya Kamu Pasti Berhasil
#kisahbijakku.com #kisahinspiratif #pantangmenyerah #kisahnyata
Sumber : cowok.co
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kisah Bijakku : Gagal Di Indonesia, Berhasil Di Google"
Posting Komentar